Lullumut – Cara Menggunakan Gelas Beaker, Fungsi dan Video Penggunaannya. Pada kesempatan kali ini admin akan membahas kembali tentang Alat Laboratorium yang bernama gelas beaker. Singkat kata gelas beaker ini merupakan wadah penampung yang dapat digunakan bila anda ingin melakukan pencampuran bahan atau zat di dalam laboratorium.
Artikel Menarik Lainnya:
- 100 Alat Alat Laboratorium Kimia dan Fungsinya
- Pengertian, Cara Kerja, Jenis, dan Fungsi Water Bath
- Bentuk, Cara Pemakaian dan Fungsi Piknometer + Video Penggunaan
- Gambar, Cara Kerja dan Prinsip Refraktometer dalam Analisis Cairan
- Colony Counter: Fungsi, Gambar, Rekomendasi Brand dan Harganya
Alat laboratorium yang satu ini juga termasuk sebagai salah satu alat yang memang sangat penting dan sering ditemukan dengan mudah pada laboratorium sains dan kimia. Lebih detail mengenai gelas beaker akan dibahas pada artikel ini, jadi silahkan simak langsung artikelnya hingga selesai yah.
Pengertian dan Fungsi Gelas Beaker
Gelas beaker adalah salah satu peralatan laboratorium yang digunakan untuk menampung, mencampur, dan memanaskan cairan. Bentuknya menyerupai gelas silinder dengan dasar datar dan memiliki corong kecil di bagian atas untuk memudahkan penuangan zat cair. Beaker umumnya terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap perubahan suhu atau plastik yang lebih ringan dan tidak mudah pecah. Alat ini tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari beberapa mililiter hingga beberapa liter, dan sering digunakan dalam eksperimen kimia, biologi, serta farmasi.
Fungsi utama gelas beaker adalah sebagai wadah untuk mencampur larutan, melakukan reaksi kimia sederhana, atau memanaskan zat dengan bantuan pembakar Bunsen atau pemanas listrik. Meskipun memiliki skala pengukuran di sisinya, beaker tidak digunakan untuk pengukuran volume yang sangat presisi, karena tingkat akurasinya lebih rendah dibandingkan alat ukur lain seperti gelas ukur atau pipet. Penggunaannya yang fleksibel menjadikannya salah satu alat laboratorium yang paling sering ditemukan dalam berbagai jenis penelitian dan kegiatan praktikum.
Jenis-Jenis Ukuran Gelas Beaker
Gelas beaker tersedia dalam berbagai ukuran yang disesuaikan dengan kebutuhan eksperimen di laboratorium. Ukuran umum yang sering digunakan antara lain 50 mL, 100 mL, 250 mL, 500 mL, 1000 mL (1 L), dan 2000 mL (2 L). Beaker dengan kapasitas kecil seperti 50 mL dan 100 mL biasanya digunakan untuk mencampur atau menampung larutan dalam jumlah sedikit, seperti dalam eksperimen mikrobiologi atau kimia analitik. Sementara itu, beaker berukuran sedang seperti 250 mL dan 500 mL sering digunakan dalam eksperimen umum di laboratorium untuk mencampur dan memanaskan larutan dengan volume sedang.
Beaker berkapasitas besar, seperti 1000 mL dan 2000 mL, lebih sering digunakan dalam proses yang memerlukan jumlah zat cair lebih banyak, seperti pengenceran larutan dalam skala besar atau pencampuran bahan kimia dalam industri. Selain itu, beaker besar juga digunakan dalam penelitian yang melibatkan reaksi skala besar atau pemanasan larutan dalam jumlah banyak. Meskipun setiap ukuran beaker memiliki skala pengukuran, alat ini lebih cocok untuk perkiraan volume karena tidak seakurat gelas ukur atau pipet dalam menentukan volume zat cair.
Selanjutnya mari kita bahas tentang bagaimana cara menggunakan gelas beaker yang aman, benar dan efektif pastinya. Jadi silahkan lanjut menyimak artikelnya hingga selesai yah sobat lullumut.
Cara Menggunakan Gelas Beaker
Sekarang mari kita bahas tentang bagaimana sih cara menggunakan gelas beaker dengan benar dan tepat agar penelitian anda berjalan dengan sangat efektif pastinya. Adapun beberapa langkah untuk cara menggunakan gelas beaker dengan benar dan efektif kalian bisa simak sebagai berikut ini:
1. Persiapan Sebelum Penggunaan
- Pastikan gelas beaker dalam kondisi bersih dan bebas dari kotoran atau residu bahan sebelumnya.
- Pilih ukuran gelas beaker yang sesuai dengan volume cairan yang akan digunakan.
- Gunakan sarung tangan dan kacamata pelindung jika bekerja dengan bahan kimia berbahaya.
2. Pengisian Cairan
- Tuangkan cairan dengan hati-hati menggunakan corong jika diperlukan untuk menghindari tumpahan.
- Jangan mengisi gelas beaker melebihi 2/3 kapasitasnya untuk mencegah tumpah saat pencampuran atau pemanasan.
- Jika menggunakan bahan yang mudah menguap atau bereaksi, tuangkan dalam lemari asam untuk keamanan.
3. Pengadukan Cairan
- Gunakan batang pengaduk kaca atau magnet pengaduk jika menggunakan alat stirrer magnetik.
- Hindari pengadukan terlalu kuat yang bisa menyebabkan cairan tumpah.
4. Pemanasan Cairan
- Letakkan gelas beaker di atas jaring kawat atau pemanas laboratorium dengan pemanas yang sesuai.
- Jangan memanaskan gelas beaker secara langsung di atas api terbuka, kecuali menggunakan bahan tahan panas seperti borosilikat.
- Aduk perlahan saat pemanasan untuk distribusi suhu yang merata dan mencegah percikan.
5. Menuangkan Cairan dari Gelas Beaker
- Gunakan bibir tuang yang ada pada beaker untuk menuangkan cairan dengan stabil.
- Jika diperlukan, gunakan batang pengaduk kaca untuk mengarahkan aliran cairan agar tidak menetes ke samping.
6. Pembersihan dan Penyimpanan
- Setelah digunakan, bilas gelas beaker dengan air dan deterjen ringan jika diperlukan.
- Keringkan sebelum menyimpannya untuk mencegah kontaminasi.
- Simpan di tempat yang aman untuk menghindari pecah atau terjatuh.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, cara menggunakan gelas beaker akan lebih aman, efektif, dan mengurangi risiko kesalahan dalam eksperimen laboratorium. Sobat Lulumut itulah cara menggunakan gelas beaker dan bila kalian masih bingung dengan cara penggunaan dari gelas beaker, berikut ini ada sebuah video yang menunjukkan tentang bagaimana cara menggunakan gelas beaker yang benar:
Nah jadi itulah beberapa hal yang dapat admin sampaikan pada artikel Cara Menggunakan Gelas Beaker, Fungsi dan Video Penggunaannya kali ini di Lullumut. Semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kalian yah sobat. Terima kasih telah berkunjung dan Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu.