Lullumut – Sistem Grounding: Definisi, Elemen Penting, Jenis, Fungsi dan Caranya. Pada kesempatan kali ini admin akan membahas tentang dunia teknik lagi dan lebih tepatnya adalah membahas tentang sistem grounding. Sistem grounding dalam dunia teknik ini sangat rumit dan luas banget dalam hal teknisnya loh sobat, bila membahas tentang sistem grounding kita otomatis juga akan melibatkan dunia kelistrikan di dalamnya.
Artikel Menarik Lainnya:
- 100 Alat Teknik yang Mudah Ditemukan, Gambar dan Fungsinya
- Cara Menggunakan Theodolit untuk Mengukur Luas Tanah dengan Tepat
- Neraca Ohaus: Pengertian, Fungsi, Bagian dan Cara Penggunaannya
- 10 Jenis Termometer, Fungsi dan Cara Penggunaannya
- Taq DNA Polymerase: Fungsi, Harga, Gambar dan Cara Menggunakannya
Selain bidang kelistrikan, bidang lain seperti teknik sipil juga sudah pasti terlibat dalam sistem grounding ini loh sobat Lullumut. Lebih jelasnya kalian bisa lanjut menyimak artikel ini hingga selesai yah sobat.
Mengenal Sistem Grounding
Grounding, atau yang sering disebut arde, adalah sistem pentanahan dalam instalasi listrik rumah. Sederhananya, grounding adalah kabel khusus yang langsung terhubung ke tanah, bukan ke kabel listrik lain di dalam rumah.
Kenapa Grounding Dibutuhkan?
Grounding berfungsi untuk menghilangkan perbedaan tegangan dalam sistem listrik dengan cara mengalirkan arus berlebih ke tanah. Ini berguna untuk:
- ✔ Menghindari kebocoran listrik, misalnya akibat kabel yang rusak.
- ✔ Melindungi dari sambaran petir, agar listriknya langsung disalurkan ke tanah dan tidak merusak peralatan listrik di rumah.
- ✔ Menetralkan muatan listrik, sehingga tidak ada penumpukan arus yang bisa membahayakan.
Kenapa Tanah?
Tanah dipilih sebagai tempat pembuangan listrik karena punya massa dan volume yang sangat besar. Dengan begitu, arus listrik berlebih bisa langsung diserap dan dinetralkan, sehingga aman bagi penghuni rumah.
Jadi, grounding adalah salah satu langkah penting untuk memastikan sistem listrik rumah tetap aman dan stabil! ⚡🏡 Gimana sobat Lullumut, apakah sudah mulai memahami apa yang dimaksud dengan sistem grounding? Nah bila sudah mari kita bahas tentang Jenis dan Fungsi grounding secara jelas.
Jenis dan Fungsi Sistem Grounding
Sistem Grounding dalam instalasi listrik punya beberapa jenis yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi penggunaannya. Berikut adalah beberapa sistem grounding yang umum digunakan beserta fungsinya:
1. Grounding Sistem Perlindungan (Safety Grounding)
🔹 Fungsi: Melindungi manusia dan peralatan listrik dari risiko sengatan listrik akibat kebocoran arus atau korsleting.
🔹 Cara Kerja: Kabel grounding dihubungkan ke bagian logam peralatan listrik, sehingga jika ada arus bocor, listrik akan langsung dialirkan ke tanah dan tidak menyetrum pengguna.
📌 Contoh: Grounding pada casing kulkas, mesin cuci, dan perangkat elektronik lainnya.
2. Grounding Sistem Penangkal Petir (Lightning Grounding)
🔹 Fungsi: Mengalirkan arus listrik dari sambaran petir ke tanah agar tidak merusak bangunan atau perangkat listrik di dalamnya.
🔹 Cara Kerja: Sistem ini menggunakan batang penangkal petir yang dipasang di atap dan dihubungkan ke batang elektroda di dalam tanah, sehingga energi petir bisa langsung disalurkan ke bumi.
📌 Contoh: Instalasi penangkal petir pada gedung bertingkat atau rumah di daerah rawan petir.
3. Grounding Sistem Netral (Neutral Grounding)
🔹 Fungsi: Menstabilkan tegangan listrik dalam sistem tenaga listrik untuk menghindari lonjakan atau ketidakseimbangan arus listrik.
🔹 Cara Kerja: Sistem ini menghubungkan titik netral trafo atau generator ke tanah untuk menjaga kestabilan distribusi listrik.
📌 Contoh: Digunakan pada jaringan listrik PLN untuk menjaga kualitas dan kestabilan tegangan listrik ke rumah-rumah.
4. Grounding Sistem Peralatan (Equipment Grounding)
🔹 Fungsi: Mencegah kerusakan alat listrik akibat lonjakan arus atau gangguan listrik lainnya.
🔹 Cara Kerja: Peralatan listrik dihubungkan ke sistem grounding agar arus berlebih bisa langsung dialirkan ke tanah tanpa merusak komponen dalam alat.
📌 Contoh: Digunakan pada peralatan elektronik sensitif seperti komputer, server, dan peralatan medis.
5. Grounding Sistem Elektronik (Electronic Grounding)
🔹 Fungsi: Menghindari gangguan sinyal atau noise pada perangkat elektronik yang menggunakan arus kecil.
🔹 Cara Kerja: Menggunakan sistem pentanahan khusus yang menjaga kestabilan arus listrik pada perangkat elektronik.
📌 Contoh: Digunakan pada studio rekaman, laboratorium elektronik, atau jaringan komputer yang butuh kestabilan tinggi.
Nah jadi itulah beberapa jenis sistem grounding yang bisa anda temukan secara mudah dan umum. Nah jadi itulah yang dapat admin sampaikan pada artikel Sistem Grounding: Definisi, Elemen Penting, Jenis, Fungsi dan Caranya kali ini dari lullumut, semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan anda yah.
Terima kasih telah berkunjung dan membaca artikel kami, sekian dan Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu.